Jakarta,Aspirasipos.com-Masa bermain dan penjualan gim di Indonesia naik selama Maret 2020 di tengah wabah Covid-19 akibat infeksi virus corona (SARS-CoV-2).
Hal ini seperti diungkap layanan cloud gaming Skyegrid yang mencatat peningkatan lama bermain dan jual-beli produk di dalam gim mereka.
“Trafik penjualan kami selama kerja dari rumah naik 15-20 persen. Sedangkan, waktu bermainnya tumbuh lebih besar, sekitar 80 persen hingga 100 persen,” kata CEO & Founder Skyegrid, Rolly Edward kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/4).
Rolly mengatakan peningkatan waktu bermain pelanggan hampir dua kali lipat tersebut membuat server Skyegrid membludak akibat tingginya traffic. Pembatasan aktivitas di luar rumah, membuat banyak orang bermain gim untuk menghilangkan penat.
Sebelumnya, lembaga survey Nielsen menemukan 45 persen gamer di Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis lebih lama bermain gim. Sementara itu, 29 persen di antaranya juga menghabiskan waktu lebih banyak dengan orang lain di gim online.
Di sisi lain, Nielsen juga mengatakan 39 persen responden di Amerika Serikat mengeluarkan lebih banyak uang untuk bermain gim.
Chief Communications Officer & Co-founder, Skyegrid, Muhammad Chandrataruna mengatakan peningkatan ini wajar karena pengembang dan studi gim semuanya hampir memangkas harga di tengah wabah virus corona ini.
“Jadi gamer global memanfaatkan momentum tersebut untuk berbelanja game, sekadar menyetok library mereka. Makanya, pengeluaran gamer meningkat signifikan,” kata Chandrataruna.
Skyegrid adalah platform game streaming berbasis Cloud atau Cloud Gaming. Sederhananya, platform ini membuat siapa saja bisa memainkan gim kualitas grafis tinggi di perangkat apa pun yang dimilikinya. Termasuk laptop biasa bukan gaming, atau pun ponsel Android.
Sebelum dapat memainkan gim di Skyegrid, gamer harus terlebih dahulu membeli game di Steam atau Epic Store. Agar dapat menikmati layanan Skyegrid, pengguna harus membayar Rp179 ribu per bulan. (RD7)