ASPIRASIPOS.COM- SPORT NEWS , Cukup menarik melihat Apa yang bisa dikorek GPOne dari seorang Livio suppo. bekas team manager Repsol Honda kini tidak berkecimpung langsung di paddock MotoGP, namun memberikan beberapa insightnya mengenai beberapa hal yang terjadi di paddock MotoGP 2020 sperti soal Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi misalnya.
Hal Pertama Livio Bicara soal Opini Marc dimana Kontrak pembalap 2020 otomatis dilanjutkan ke 2021 “Faktanya, jika tidak membalap, tahun 2020 akan menjadi tahun yang tidak ada. Ide Marc bisa menjadi ide yang bagus. Tentu saja, bagi mereka yang sudah menandatangani untuk 2021 dan juga untuk 2022, itu bukan Hal terbaik. Apa yang akan dilakukan Quartararo, karena dia sudah memiliki kontrak di sakunya? Dan Valentino Rossi, yang belum memutuskan? Mengelola situasi ini tidak mudah, bahkan bagi mereka yang harus menulis kontrak. “
Hal Kedua Adalah Komentar soal Kontrak 4 tahun Marc Marquez “Ini kontrak yang tidak lazim. Mereka biasanya dua tahun, kadang-kadang bahkan dengan opsi yang menguntungkan perusahaan. Dengan pembalap yang tidak lazim seperti Marc, hal itu masuk akal, karena Marc sangat kompetitif sehingga ia tidak bisa dilihat dengan kacamata Mainstream, dan Honda menginginkannya sepanjang seluruh kariernya.
Kontrak semacam ini melibatkan risiko 50/50 untuk pengendara dan konstruktor. Dalam sekitar lima tahun, ya’kni panjang waktu kontrak, pembalap seperti Marc tidak akan mengalami penurunan kinerja. Di sisi lain, Honda selalu membuat motor yang kompetitif. Dalam hal ini, mereka berdua yakin dengan apa yang mereka hadapi. “
Hal Ketiga adalah mengenai Pindahnya Lorenzo menjadi test Rider Yamaha setelah Pamit dari Honda untuk pensiun : ” . . . Saya tidak tahu apakah kontrak antara Honda dan Jorge berakhir tanpa membayar kompensasi untuk tahun 2020. Saya tidak tahu apakah mereka membayar sebagian atau tidak sama sekali dari apa yang semula direncanakan. Sangat aneh bahwa tim mengizinkan pembalap, yang telah menyatakan ingin mundur, melakukannya. Saya pikir itu seharusnya dicegah. “
Hal ke empat adalah ketika Ada pembalap lain yang meninggalkan Honda secara tak terduga, bahkan pada akhir kariernya ( Dani Pedrosa) . Ketika Suppo ditanya Kenapa Pedrosa tidak tetap bersama Honda setelah sepanjang karier bersama merek, Suppo menjawab : “Saya bisa jadi kejam, tapi saya tidak mau begitu. Seseorang tiba ( yang dimaksud Alberto Puig ) di Honda dengan siapa Dani Pedrosa tidak cocok atau mungkin seseorang yang bahkan tidak menawarkan Dani untuk Menjadi test Rider (Untuk Honda).
Puig menciptakan Dani, dan benar-benar membuatnya berkembang sebagai pengendara dengan citra dan kemiripannya dengan dia sendiri. Lalu Pedrosa tiba-tiba tidak lagi ingin bekerja dengannya. Saya pikir Puig – yang sebenarnya adalah orang yang baik – sedikit kesal, mungkin membawa dendam. Dani tampil sangat buruk dalam setahun terakhir. dibandingkan dengan ketika saya berada di Pit Box. Suasana hatinya jelas tidak lagi bagus, dan semua pembalap menderita dari hal-hal ini. “
hal kelima yang dikisahkan Oleh Suppo adalah soal Valentino Rossi ke Petronas Yamaha Untuk 2021. Untuk hal ini Suppo bilang : “Jujur, saya tidak akan menempatkan dia di Petronas. Saya percaya bahwa karirnya bersama Yamaha sedemikian rupa sehingga saya akan mendelay pembaruan kontrak Maverick. Karena Vinales telah ada di sana ( Yamaha) selama beberapa tahun dan menunjukan hal yang rapuh. Awalnya dia ( Vinales) seperti ditakdirkan untuk melengserkan Marquez.
Sebenarnya, setiap tahun dia berganti ganti keadaan dari sangat kuat ke keadaan seperti memiliki masalah. Saya pikir itu semacam karakteristiknya, sepertinya terlalu dini untuk memperbaharui pengendara yang selalu berubah-ubah. Mudah untuk menilai di belakang, mengingat apa yang terjadi dengan Covid-19, tetapi saya akan menunggu. “ jadi Pada dasarnya Suppo Beropini juga ia memiliki kemampuan dan posisi sebagai pemegang keputusan Yamaha, Ia akan menunda kontrak Maverick Vinales karena selama ini menurutnya Maverick cenderung ”labil”.(rd1)
PENULIS : Taufik of BuitenZorg