Butuh Perhatian Khusus Gubernur Babel Untuk Membangun Pemecah Gelombang dan Talud
BANGKA BELITUNG – ASPIRASIPOS.COM – Tingginya air laut pasang di daerah Pesaren Belinyu menyebabkan tergerusnya tanah yang semakin hari semakin parah dan mengancam rumah warga yang tinggal di pesisir pantai pesaren.
Investigasi langsung awak media ke lokasi ,Sabtu 6/3/2021 Sejumlah warga di lingkungan Dusun Pesaren, Desa Binter, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka mengeluh sekaligus cemas. Pasalnya telah bertahun-tahun warga yang menetap di lingkungan Dusun setempat merasa khawatir jika kediamannya sewaktu-waktu terendam saat air laut pasang.
Ditemui di lokasi, Seorang tokoh masyarakat dusun setempat, Sit Ba (59) alias Aba’ mengatakan lebih dari 5 tahun ini kondisi daratan pinggiran pantai pesaren mengalami Pengikisan yang sangat memprihatinkan, Akibatnya daratan yang sebelumnya berada jauh dari rumah warga sekarang sudah sangat dekat dengan rumah warga.
Sementara dilihat di sekitar pinggiran pantai setempat justru terdapat sejumlah rumah warga yang cukup dekat dengan bibir pantai. Bahkan kerapkali jika air laut pasang dan ada ombak besar air laut tersebut hingga menggenangi sejumlah rumah warga dusun setempat.
“Masalah ini sudah pernah disampaikan kepada Pak Gubernur Babel saat kunjungan ke dusun kami ini. Termasuk Bupati Bangka,tapi sampai sekarang belum ada instansi atau anak buahnya menindaklanjuti keluhan masyarakat nelayan yang ada di dusun Pesaren ” ungkap Aba.
Pernyataan serupa diungkapkan oleh Kepala Dusun (Kadus) Pesaren, Feriyanto (32) alias Asen. Bahkan Asen sendiri selaku Kadus setempat pun merasa kecewa lantaran bertahun-tahun warga setempat berharap agar ada perhatian yang serius dari pemerintah daerah (Pemda) baik dari Pemkab Bangka dan Pemprov Kep Babel, diharapkannya pihak Pemda Kab Bangka atau Pemprov Kep Babel segera membangun pemecah gelombang dan talud guna mengantisipasi terjadinya luapan air laut saat pasang yang mengakibatkan abrasi dan menggenangi rumah warga dusun Pesaren yang mendiami dekat sepadan pantai.
“Janjinya mau dibangun talud dan pemecah gelombang namun bertahun-tahun hingga sekarang tidak ada juga realisasinya. Saya kasihan sama warga di sini jadi korban terdampak akibat abrasi daratan pinggir pantai ini, kiranya janganlah menunggu warga kami menjadi korban Baru kemudian pemerintah daerah mau turun bertindak, semoga apa yang saya sampaikan dapat mewakili aspirasi warga dusun Pesaren sampai ke Bapak Gubernur atau Bapak Bupati,” ungkap Asen kepada Pers Babel di kesempatan sama.
Selain itu Pers Babel, sempat menemui dan mewawancarai sejumlah warga setempat, dan merekapun mengaku hingga kini masihlah merasa was-was akibat kejadian air laut menggenangi kediaman mereka. Seperti halnya diakui seorang warga yang menetap dekat pinggir pantai Pesaren, Anita (45) alias Ani. Warga ini mengaku kediamannya kerapkali mengalami dimasuki air laut tatkala air laut pasang.
“Air laut pasang masuk ke rumah kami. Sampai saat ini kami tetap merasa cemas kalau-kalau air laut mulai pasang, apalagi saat pasang laut pada malam hari itu yang kami khawatirkan, kami minta tolong pak disampaikan kepada pak Gubernur,” ungkap Ani.
Pesaren adalah sebuah dusun yang didalamnya hidup warga nelayan mayoritas, Potensi wisata di pesaren sendiri sangatlah mendukung jika dikembangkan menjadi destinasi wisata pilihan , sangat dibutuhkan campur tangan Pemerintah Babel untuk mengembangkan potensi wisata di Pantai pesaren.
Selain dibutuhkan uluran tangan Pemerintah daerah untuk membangun Pemecah Gelombang dan talud, Pesaren juga memerlukan perhatian khusus pemerintah untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. (Rd1)