KABAR UTAMAKILAS DAERAH

Aktifitas TI Batu Atap Marak Kembali

Pangkalpinang — Aspirasipos.com, Kawasan Hutan Lindung (HL) Batu Atap Kelurahan Remodong Indah Belinyu, kembali disesaki oleh ratusan ponton TI yang menurut keterangan warga setempat beroperasi siang hingga malam hari, Kamis (07/05/2020).

Pantauan media ini, maraknya penambangan yang dilakukan oleh Tambang Ilegal atau biasa disebut tambang inkonvensional (TI) apung di laut, menyebabkan kawasan sempadan sungai, hutan lindung pantai habis luluh lantak dijarah oleh penambang liar.

“Dulu tempat ini sudah dipasangi papan larangan melakukan aktivitas penambangan, sebenarnya dilarang untuk dilakukan kegiatan penambangan, setau saya ini kawasan hutan lindung,” ungkap Am (46 tahun) warga Plaben Belinyu.

Sekedar info, dari aktifitas ilegal tersebut PT Timah Tbk mengalami kerugian ratusan miliar setiap bulannya. Hal ini dinyatakan Juru bicara PT Timah M Anhar Ramli dalam salah satu rilis yang dikutip redaksi, bahwa menurutnya tambang apung TI di Laut Bangka jumlahnya mencapai ratusan unit.

“Potensi kerugian yang dialami perseroan dari praktik TI tersebut ditaksir mencapai Rp 50-100 miliar per bulan,” ujarnya, di 2018 yang lalu.

Tak hanya itu, menurut keterangan narasumber yang menolak namanya disebutkan dalam media, ada lebih kurang ratusan ponton yang beroperasi di kawasan Hutan Lindung Pantai.

“Ada 200 ponton pak, bapak sudah ke lokasi kan? Ramai itu pak siang malam mereka bekerja disitu,” katanya.

Camat Belinyu, Yerli saat dihubungi wartawan menyatakan dirinya mengalami kelelahan sehingga belum bersedia menemui wartawan untuk dikonfirmasi. “Kebetulan besok tanggal merah, jadi saya mau istirahat, sekarang lagi menuju Sungailiat,” tulis Camat Belinyu.

Lainnya, Kepala Unit Laut T Timah, Tbk Ali Samsuri sampai berita ini tayang belum menjawab panggilan telepon yang dilakukan media, dan akan terus diupayakan agar tersambung.(red6)

caption foto: ilustrasi TI Apung

Iklan

Related Posts

1 of 692