Penulis : Mayrest Kurniawan
Ketua DPD PWRI Babel
Pangkalpinang – Aspirasipos.com, Produksi Listrik yang menggunakan energi fosil selama ini telah menjadi perhatian dunia, pasalnya energi fosil yang menjadi bahan utama pembangkit listrik tenaga Uap ( PLTU ) menyumbang emisi karbon terbesar dan tak dapat diperbarui.
Untuk mengurangi emisi karbon tersebut, penggunaan biomassa sebagai energi alternatif adalah langkah yang paling ramah lingkungan saat ini, Pemerintahpun berkomitmen akan menggunakan energi baru terbarukan sebagai energi alternatif untuk memberikan pasokan listrik ke masyarakat dengan menggunakan biomassa untuk mendukung program co-firing PLTU Air Anyir Bangka Belitung, selasa 18 /7/2023.
Co-firing adalah teknik substitusi PLTU batubara dengan bahan biomassa pada rasio tertentu, Teknik ini adalah dengan membakar secara bersamaan antara sumber energi fosil dengan sumber energi biomassa .
Sumber biomassa bisa beragam, mulai dari palet kayu, Serbuk gergaji, cangkang kelapa sawit hingga sampah ataupun limbah lingkungan.sudah tepat tentunya jika PT. Mahareksa Biru energi Tbk menginvestasikan modalnya untuk membangun pabrik woodchip sebagai salah satu komponen pendukung
Penggunaan biomassa merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia, tentunya dengan Co-firing sudah melalui kajian-kajian lingkungan, kajian-kajian budaya, kajian-kajian alam dan kajian ilmu pengetahuan, tentunya tidak benar jika Co-firing disebut sebagai solusi palsu oleh aktivis lingkungan walhi Bangka Belitung Jassix Amudian dalam artikel yang dimuat di mongabay.co.id edisi 17/7/2023
Badan riset dan inovasi nasional Brin melalui organisasi riset nanoteknologi dan material ornm menggelar forum riset ilmiah awal tahun 2023 dalam webinar tersebut dibahas firing biomassa sebagai Green solution untuk masa depan PLTU batubara serta mendukungkan Sisi energi menuju Indonesia nze 2060 dan korosi pada lingkungan boiler dan strategi mitigasinya.
Komitmen Indonesia yang tertuang dalam dokumen national determine Contribution DNDC yang merupakan tindak lanjut Paris agreement yang disahkan melalui undang-undang nomor 16 tahun 2016 dalam penyampaian first and DC Indonesia disebut target penurunan emisi 29% di tahun 2030.
Pada tahun 2018 sudah dilakukan studi yang bertajuk potensi biomassa di Indonesia sebagai negara hutan hujan tropis dengan dua musim di khatulistiwa.
Dan harus diketahui masyarakat PLN memiliki tugas yaitu melayani kebutuhan energi Nusantara yakni memberikan akses Kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan hak akses kelistrikan dan rasio elektrifikasi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat hingga 99,5% dan merupakan kewajiban PLN untuk menjaga agar harga tetap terjangkau dan listrik tetap handal.
Berbagai riset telah dilakukan ,salah satunya dengan mengurangi bahan baku pembangkit listrik tenaga fosil dengan mengganti bahan baku yang ramah lingkungan.
Bukan itu saja,solusi energi alternatif penggunaan biomassa untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya di Bangka Belitung dengan co firing diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah , dimana masyarakat sekitar hingga ke pelosok desa akan mempunyai penghasilan baru dengan hadirnya pabrik woodchip PT. Mentari Biru Energi, apalagi perusahaan tersebut menargetkan untuk mengekspor woodchip di pasar dunia, artinya babel akan menjadi penyumbang devisa negara kedepannya.
Berdirinya Pabrik Wood chip di Desa Air duren kecamatan mendo barat Kabupaten Bangka akan menjadikan babel sebagai salah satu pelopor menuju Net Zero Emisi dunia dan kita wajib bangga. ( mk)