KILAS DAERAH

Dewan Ketahanan Pangan Harus Lebih Aktif

PANGKALPINANG ,Aspirasipos.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Toni Batubara membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Babel.

Kegiatan yang diselenggarakan, Kamis (8/8/2019), di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai ini, dihadiri delegasi Pemerintah Kota Pangkalpinang dan Kabupaten se Babel, Kepala Desa, para Pengusaha, dan Narasumber dari Kementerian Pertanian RI.

Gubernur dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Toni Batubara, menyambut baik pelaksanaan kegiatan Rakor. Ini gambaran nyata, karena ketahanan pangan harus merata di Babel.

“Sudah menjadi komitmen dari pemerintah memasukan prioritas ketahanan pangan di kebijakan nasional, dan ini urusan kita semua, termasuk kekuatan sinergis baik kota maupun kabupaten,” ungkapnya.

Ketahanan pangan agar dioptimalkan. Untuk itu, dikatakan Staf Ahli Gubernur, dewan ketahanan pangan Babel harus lebih aktif lagi.

“Pangan dan swasembada strategis, termasuk cadangan pangan di daerah dan kebijakan stabilitas harga. Khusus untuk Babel sudah ada peraturan tentang cadangan pangan, sehingga masayarakat tidak kesulitan saat menghadapi ancaman pangan, dengan memanfaatkan apapun potensi lokal yang ada di Babel,” ujar Toni.

Saat ini, disampaikan Toni, perencanaan harus sistematis dan dinamis serta berkesinambungan. “Data kita saat ini, kesediaan beras sudah 85 persen. Saya mengajak untuk kerja sama dan koordinasi insentif jauh agar lebih baik lagi dari tahun – tahun sebelumnya,” kata Toni.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Babel, Ahmad Damiri menjelaskan, salah satu tugas dewan ketahanan pangan adalah dua sisi mata uang, baik itu kualitas maupun kuantitas yang harus berdaya saing.

“Ketahaan pangan harus mandiri, berdaulat, dan terus menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang sesuai peraturan terkait, dimana bahan pangan harus terus dibangun, daya beli yang terjangkau, harus berdampak luas, termasuk akses dan distribusinya,” papar Damiri.

Damiri menyebutkan, masalah stunting akibat pemberian makanan yang tidak sesuai, juga menjadi fokus dari dewan ketahanan pangan Babel. “Untuk Babel saat ini, masalah yang kita hadapi adalah biaya tinggi dalam peroses pengangkutan barang kebutuhan,” sebut Damiri.

Dalam Pembukaan Rakor, juga diberikan sertifikat dan bantuan secara simbolis kepada Kabupaten/ kota se-Babel.”( Ap/red)

Sumber: Humas Prov Babel
Penulis : Imam

Iklan

Related Posts

1 of 697