BANGKA BARAT,Aspirasipos.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, benar-benar menginginkan agar para Petani, khususnya Petani Lada tidak mudah menyerah dan terus bersemangat untuk menanam dan menanam Lada. Bahkan bisa berhasil dalam meningkatkan produktivitas lada yang ditanam.

Oleh karena itu, Rabu (30/1/2019), melalui Bimbingan Teknis Bagi Petani, di Halaman Kantor Kepala Desa Tumbak Petar, kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Gubernur Erzaldi memberikan motivasi sekaligus pencerahan kepada ratusan Petani yang tergabung kedalam Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Kecamatan Jebus dan Kecamatan Parit Tiga.

Dihadapan ratusan Petani Lada, Gubernur mengajak agar Petani Lada tidak salah membaca terhadap masalah Lada. “Ikak dak bersemangat menanam lada karena harga turun. Coba, harga murah ikak dak nanam, kemudian 2 tahun berikutnya harga mahal ikak nanam. Di Vietnam, mereka nanam lada tidak tau harga murah atau mahal,” ungkap Gubernur dihadapan ratusan Petani Lada.

Sekarang, dicontohkan Gubernur, harga Lada di Vietnam sebesar 38 ribu rupiah per Kg. Dan Vietnam menyatakan, setahun mereka menghasilkan sahang sebanyak 300 ribu ton, sementara Indonesia 60 ribu ton, dan Babel paling 30 ribu ton. Padahal, kata Gubernur, Sahang Babel ini, terbaik di dunia.

“Sekarang ku tanya, kalau 300 ribu ton Lada Vietnam dicampur dengan 30 ton Lada Babel, ada artinya tidak 30 ribu ton Lada Babel ini? Kalau dicampur dengan barang jelek, maka jadi jelek Lada kita,” papar Gubernur sedikit memberikan gambaran.

Kemudian, lanjut Gubernur, di Vietnam, dalam setahun per hektar, mereka mampu menghasilkan 3 ton Lada, sedangkan di Babel dalam se tahun se hektar hanya 400 kilogram. “Jadi, yang harus kita kejar sekarang bagaimana membuat Lada Babel dari 400 kilogram menjadi minimal 1,5 ton se hektar se tahun,” ujar Gubernur.

“Bibit Lada yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel tahun lalu sebanyak 3,5 juta, cukup baik, sudah disalurkan. Dan bibit Lada tahun 2019 ini, bibit yang lebih baik lagi. Bibit yang di tanam ini (tahun lalu dan tahun ini), bukan bibit sembarangan. Kami tidak membeli bibit dari luar, kecuali bibit dari UPT Pelempang. Siapa yang ingin penangkaran bibit hanya ada di UPT Pelempang,” tegas Gubernur.

Nanti, kata Gubernur Erzaldi, 3 tahun setelah ini (kedepan), Bibit Lada sudah kuat, UPT Pelempang sudah kuat, membawa bibit sahang tidak bisa sembarangan lagi. Siapa membawa sembarangan (Bibit Lada), melanggar aturan, tangkap dan musnahkan.

“Kita tidak ingin ada kampung-kampung yang menjual bibit, tau-taunya bibitnya sudah sakit. Nanam bibit sakit tidak menghasilkan, kemudian menyalahkan pemerintah lagi,” kata Gubernur.

Maka dari itu, ditambahkan Gubernur Erzaldi, untuk meningkatkan produktivitas Lada di Babel tersebut, tahun 2019 ini, Pemprov Babel melalui Dinas Pertanian, akan memberikan Paket bantuan, diantaranya Bibit Lada, Junjung Hidup, pupuk gratis, pengendali hayatinya dan pelatihan, kepada Petani. Untuk bibit, satu orang 500 batang bibit.

Paket bantuan terhadap Lada yang diberikan Pemprov Babel, boleh dikatakan sebabai modal kerja kepada masyarakat (Petani) Babel, dalam rangka masyarakat mendapatkan modal kerja yang murah. “Bagaimana caranya kita memberikan pendapatan lebih kepada Petani kita, tentunya produktivitasnya harus tinggi. Ayo kita menanam. Kita harus bersemangat, kembalikan kejayaan lada,” seru Gubernur.

Berkenaan dengan bantuan Paket Lada tersebut, Gubernur mengingatkan agar pupuk yang diberi sekian kiloggram itu, peruntukkannya untuk 500 rumpun lada, Junjung hidup juga untuk 500 rumpun Lada. “Kalau diberi 500 bibit, namun ditambah dengan lada lain di lahan yang sama, sehingga menjadi 1000 batang yang ditanam, boleh, tapi harus dipetak. Yang kami berikan 500 bibit Lada ke petani harus dipertanggungjawabkan secara benar. Karena kami mau melihat hasilnya. PPL tolong diawasi,” pesan Gubernur.

Dalam kesempatan sama, orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai itu, juga menyarankan kepada para Petani di Kecamatan Jebus dan Kecamatan Parit Tiga, agar memiliki HandPhone (HP) Adroid.

“Nanti, usahakan kebun Petani harus didaftar dengan HP android. Kalau mampu membeli HP, belilah HP Android. Kalau dak de HP android sendiri, pakai HP android anak, dipakai untuk berkonsultasi dengan Penyuluh Petani Lapangan (PPL). Kami mau tau persis dimana titik kebun para Petani Lada ini. Kalau program ini, berjalan dengan bagus, kami mengawasinya dari provinsi melalui Android. Termasuk PPL juga kami awasi. Kalau ada yang ingin beli HP, belilah HP android yang kaca lebar,” saran Gubernur.

Tak hanya itu, Gubernur Erzaldi juga meminta kepada para Petani bisa mengenal dan memberdayakan PPL yang ada di daerahnya masing-masing, sehingga produksi Lada bisa bagus.

 

Tingkatkan Dulu Kompetensi Petani

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi, mengatakan, Pemprov Babel melalui Dinas Pertanian Babel bekerjasama dengan Dinas Pertanian Bangka Barat, sengaja menggelar temu Petani melalui Kegiatan Bimbingan Teknis Petani. Kegiatan hari ini, kita ingin memberikan peningkatan kompetensi petani terkait dengan paket-paket bantuan yang akan diberikan kepada petani, mulai dari Lada, termasuk sapi, padi dan lainnya.

“Jadi, sebelum paket bantuan itu kita serahkan, kita harus tingkatkan dulu kompetensinya (Petani). Kita akan latih secara teknis bagaimana menanam lada yang baik, bagaimana mengendalikan penyakit lada, termasuk juga bagaimana pengolahannya,” terang Juaidi.

Begitu juga dengan sapi, bagaimana membuat peternakan itu bagus, memelihara ternak itu yang bagus, pakkannya yang bagus, termasuk juga orientasinya ke usaha yang maju. “Terkait dengan padi, kita juga ingin memberikan peningkatan kompetensi kepada petani. Kita hadirkan para penerima itu, mudah-mudahan dengan pertemuan ini, mereka semakin tau bagaimana berbudidaya yang betul,” kata Juaidi.

Hari ini yang yang diundang, disebutkan Juaidi, lebih kurang 600 petani dan peternak, dari 8 desa, mulai dari desa di Kecamatan Jebus sebanyak 5 desa, dan 3 desa dari Kecamatan Parit Tiga Bangka Barat.

“Ini yang pertama tahun 2019. Jadi, kita lakukan roadshow ke titik lokasi yang menjadi calon penerima bantuan program pertanian. Mulai dari Lada, Padi, Cabe, Bawang Merah dan lainnya. Kita harus turun ke lapangan meningkatkan kompetensi petani. Jangan sampai nanti kedepan, petani kita diberikan bantuan, tapi tidak tahu, bagaimana menanamnya dan lain sebagainya,” sambung Juaidi.

Juaidi menyebutkan, bantuan Lada bagi petani untuk tahun 2019 dari Pemprov Babel, ditargetkan sebanyak 3 juta bibit, dan untuk didistribusikan ke petani. Tapi, untuk tahap pertama, akan alokasikan 1,4 juta bibit lada, yang akan didistrisbusikan ke semua kabupaten, termasuk Kota Pangkalpinang.

Dari 1,4 juta itu, masih kata Juaidi, akan diikuti dengan bantuan junjung hidup, pupuk organik, pengendali hayatinya, pelatihan. “Paketnya harus lengkap, sehingga petani kita betul-betul bisa menikmati hasilnya,” pungkas Juaidi.

Hanya saja, diingatkan Juaidi, penerima paket bantuan lada itu ada syaratnya, antara lain Pertama, dia adalah Petani, bukan aktivitas lain. Kedua, penerima memiliki lahan. Ketiga, Penerima (Petani) harus mau menerapkan paket teknologi. “Kita ingin agar menanam lada itu sukses dan memberikan peningkatan kehidupan bagi petani,” tutup Kadis Pertanian Babel.

Selain ratusan Petani, turut hadir dalam kesempatan itu, Kabid Dinas Pertanian Bangka Barat, Camat Jebus, Kapolsek Jebus, Kepala Desa dari 8 Desa di Kecamatan Jebus dan Parit Tiga, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Desa setempat.( Ap/red)

 

Sumber: Humas Prov Babel
Penulis  : Ahmad/Reza