Kepulauan Pongok merupakan kecamatan baru pemekaran dari Kecamatan Lepar Pongok, dan diresmikan oleh Bupati Bangka Selatan pada tanggal 12 Juli 2012 dengan luas wilayah 89,67 km2.
Kecamatan Kepulauan Pongok merupakan sebuah kecamatan yang terdiri dari dua pulau, secara administratif terbagi menjadi dua desa yaitu Pongok dan Celagen. Secara geografis wilayah Kepulauan Pongok berbatasan dengan Selat Gaspar di utara dan timur serta Laut Jawa di selatan. Lokasi ini menghadap ke laut dan seluruh desa di wilayah Kepulauan Pongok merupakan desa pesisir. Sektor perikanan merupakan salah satu sektor perekonomian terpenting dan memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB-nya. Oleh karena itu, mayoritas warga di wilayah Kepulauan Pongok berprofesi sebagai nelayan.
Gerbang Kemajuan Terbuka Lebar
Interkonektivitas diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah, memudahkan akses,
mengurangi perbedaan harga barang dan logistik, meningkatkan produktivitas wilayah, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur dan transportasi menjadi simpul konektivitas yang mampu mengikat dan merajut keberagaman identitas, hingga ke seluruh wilayah bahkan di daerah terdepan, pelosok, dan terpencil demi untuk memperkokoh keberagaman. Untuk itu pembangunan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah sangat diperlukan sebagai bentuk menjalankan amanah Indonesia Sentris.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah sangat diperlukan sebagai wujud pemenuhan misi Indonesia Sentris. Bukti nyata Indonesia sentris telah membuat terobosan di wilayah Kepulauan Pongok sudah dapat dirasakan ketika kita mendekati wilayah tersebut.
KM Banawa Nusantara, Kapal Angkutan Rakyat (Perla) yang didukung Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, berangkat dari Pelabuhan Feri Sadai di selatan Bangka setelah menempuh perjalanan empat jam dan siap mengangkut kami. KM Banawa Nusantara merupakan salah satu kapal yang menghubungkan kawasan kepulauan yaitu kawasan Kepulauan Pongok dan kawasan Lepar. Kapal tersebut juga menjadi langkah pemerintah untuk memperlancar pergerakan penduduk, sirkulasi barang dan mendukung akses terhadap potensi wisata pulau tersebut.
Sesampainya kami di Pongok, masyarakat yang berada di ujung dermaga menyambut kami dengan sangat ramah dan gembira. Dermaga ini dimanfaatkan masyarakat untuk menyandarkan kapal-kapalnya untuk berbagai kegiatan. Berkat struktur beton permanen yang dibangun pada tahun 2021, dermaga ini akan mampu menampung 10 kapal berukuran antara 30 dan 50 GT, membuktikan bahwa konsep Indonesia Sentris sudah mulai sampai di pulau tersebut.