0.1 C
London
Kamis, November 21, 2024

Jelajah Tanpa Batas, Indonesia Sentris Sentuh Pulau Pongok

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Negeri Bahari Terus Lestari

Subsidi BBM melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) merupakan langkah penting dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Dengan lokasi SPBN yang strategis, biaya bahan bakar menjadi lebih terjangkau, sehingga meningkatkan frekuensi pelayaran laut dan stabilitas harga ikan.

Kebijakan ini mendukung pendekatan Indonesia sentris, memastikan pemerataan pembangunan, termasuk Pulau Pongok, yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan. Dampaknya, kesejahteraan masyarakat nelayan meningkat dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional menjadi lebih optimal.

Kepulauan Pongok, yang terletak di lepas pantai, merupakan contoh bagaimana masyarakat pesisir dapat bertahan dan berkembang dengan memanfaatkan sumber daya laut. Sebagai penggerak utama perekonomian, profesi sebagai nelayan menjadi yang paling mendominasi masyarakat Pongok. Dengan laut sebagai sumber pendapatan utama, para nelayan di Pulau Pongok menghabiskan hari-harinya dengan menangkap ikan dan hasil laut lainnya, yang kemudian dijual di pasar lokal atau diangkut ke daerah lain. Hasil laut ini juga menjadikan Pongok sebagai daerah yang terkenal dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengolahan ikan.

Sebagai masyarakat nelayan, keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang dibangun di daerah ini sebagai langkah pembangunan berkeadilan sangat penting untuk menunjang aktivitas mereka.

Sebelumnya, mereka sering harus melakukan perjalanan jauh ke pulau lain untuk mendapatkan perbekalan, yang tidak hanya menyita waktu, tetapi juga meningkatkan biaya operasional. Dengan adanya SPBN di Pulau Pongok, diharapkan dapat menghemat waktu dan biaya secara signifikan, sehingga nelayan dapat lebih fokus dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan dan meningkatkan hasil tangkapan.

“Sekarang di sini sudah ada SPBN, jadi kita bisa mengisi bahan bakar perahu di sini,” kata Suyoto, salah satu nelayan asal Desa Pongok.

Menurut Suyoto, selain aksesibilitas SPBN, harga dan ketersediaan bahan bakar serta stabilitas harga jual hasil tangkapan juga menjadi harapan bersama masyarakat nelayan Kepulauan Pongok.

Indonesia Sentris di Kepulauan Berjalan, Tapi Pelan

Dalam wawancara dengan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Karo Ekbang) Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ahmad Yani, S.E., M.Si., Ph.D., disebutkan bahwa saat ini Indonesia Sentris telah berjalan di Kepulauan Pongok, walaupun secara perlahan.

Menurut Karo Ekbang Ahmad Yani, konsep pembangunan yang berpusat pada Indonesia Sentris yang masih berlangsung saat ini akan memungkinkan daerah ini berkembang lebih cepat dan setara dengan daerah maju lainnya di Indonesia. Selain itu, karakteristik Bangka Belitung sebagai provinsi kepulauan memberikan keuntungan sekaligus tantangan.

Saat ini, pemerintah pusat sedang menyusun formula khusus untuk wilayah kepulauan melalui peraturan perundang-undangan. Formula ini diharapkan dapat mengakomodasi masyarakat kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan, ujarnya. Di bidang pendidikan, Ahmad Yani menambahkan bahwa peningkatan pendidikan suatu daerah ditentukan oleh anggaran dan tenaga pengajar serta harus didukung oleh sektor lain.

“Untuk pendidikan, mau tidak mau, ketersediaan anggaran dan tenaga pengajar sangat penting.


Pemerintah harus menyusun rencana yang mencakup dan menyesuaikan dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar SD, SMP, dan SMA, terutama SDM seperti gurunya. Namun, pendidikan tidak bisa berdiri sendiri; harus berdampingan dengan sektor lain, termasuk teknologi, dan lain-lain,” jelasnya.

- Advertisement -
SHOWBIZZ
- Advertisement -
Related news
- Advertisement -