Pangkalpinang Aspirasipos.com — Taliban menguasai ibu kota Afghanistan hari Minggu kemarin setelah Pemerintahan runtuh dan Presiden yang diperangi bergabung dengan eksodus warga negara dan orang asing, Senin 16/08/2021.
Hal ini menandakan akhir dari kampanye dua dekade AS yang mahal untuk membangun kembali negara itu.
Pejuang Taliban bersenjata berat menyebar ke seluruh ibu kota, dan beberapa memasuki istana presiden yang ditinggalkan di kota Kabul.
Suhail Shaheen, juru bicara dan perunding Taliban, mengatakan bahwa para militan akan mengadakan pembicaraan dalam beberapa hari mendatang yang bertujuan untuk membentuk “pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif.” seperti dikutip The Associated Press.
Sebelumnya, seorang pejabat Taliban mengatakan kelompok itu akan mengumumkan dari istana pemulihan Imarah Islam Afghanistan.
Nama tadi merupakan sebutan resmi negara di bawah pemerintahan Taliban sebelum militan digulingkan oleh pasukan pimpinan AS setelah serangan 9/11. , yang diatur oleh al-Qaida ketika sedang dilindungi oleh Taliban. Namun rencana itu tampaknya tertunda.
Kabul dicekam oleh kepanikan. Helikopter berlomba di atas kepala sepanjang hari untuk mengevakuasi personel dari Kedutaan Besar AS.
Asap membubung di dekat kompleks ketika staf menghancurkan dokumen penting, dan bendera Amerika diturunkan. Beberapa misi Barat lainnya juga bersiap untuk menarik orang-orang mereka keluar.
Saat pemberontak dekati Kabul, Presiden Ashraf Ghani terbang ke luar negeri.
“Mantan presiden Afghanistan meninggalkan Afghanistan, meninggalkan negara dalam situasi sulit ini,” kata Abdullah Abdullah, kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan dan saingan lama Ghani. “Tuhan harus meminta pertanggungjawabannya.”
Ghani kemudian memposting di sosial media Facebook bahwa dia pergi untuk mencegah pertumpahan darah di ibu kota, tanpa mengatakan ke mana dia pergi. (*)
source : AP
