21.5 C
Indonesia
Senin, Juni 30, 2025
Beranda blog Halaman 421

Pemkab Muba Dapat Molin Serta Torlin dari Kemen-PPPA

SEKAYU. Aspirasipos.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) akan menghibahkan Mobil Perlindungan Perempuan dan Anak (MOLIN) dan
Motor Perlindungan Perempuan dan Anak (TORLIN) untuk Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak di 114 Kabupaten/Kota di Indonesia, dan salah satunya daerah yang terpiilih yakni Kabupaten Musi Banyuasin.

Pemberian Molin dan Torlin tersebut merujuk pada Surat Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 75 Tahun 2018 tanggal 8 November 2018 tentang “Penetapan Penerima Mobil dan Motor Perlindungan Perempuan dan Anak sebagai Kendaraan Operasional Tahun Anggaran 2018”.

“Hibah Molin dan Torlin tersebut rencananya akan dilakukan pada 21 Desember 2018 bertempat di Hotel Novotel Bukit Tinggi Sumatera Barat,” ungkap Kabag Humas Pemkab Muba, Herryandi Sinulingga, AP.

Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Muba Dewi Kartika mengatakan, untuk hibah molin dan Torlin yang diberikan kepada Pemkab Muba yakni berupa satu paket Torlin dan satu paket Molin.

“Ini nantinya akan digunakan untuk memperluas
jangkauan pelayanan pengaduan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak khususnya di wilayah Muba,” jelasnya.

Lanjutnya, terlebih saat ini Kabupaten Muba sudah menjadi Kabupaten Layak Anak tingkat Madya dan pada 2017 lalu Muba juga menyandang Kabupaten Layak Anak tingkat Pratama. “Ini semua berkat komitmen pak Bupati Dodi Reza Alex Noerdin yang terus berusaha memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak khususnya di Kabupaten Muba.

Diketehui, untuk di Sumsel ada beberapa daerah lainnya yang mendapatkan hibah Torlin dan Molin dari Kemen-PPPA yakni diantaranya Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, dan Kabupaten OKU.( Ap / Muslim )

Soroti Upaya Bupati Muba Dongkrak Harga Karet

PALEMEMBANG , Aspirasipos.com – Gencarnya upaya yang dilakukan Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin untuk mendongkrak harga karet di kalangan petani selama dua tahun belakangan ini melewati prosesnya yang panjang.
Setelah sukses menggalakkan program UPPB/pasar lelang petani karet, mantan anggota DPR RI dua periode ini membuat terobosan inovasi pembangunan jalan aspal berbahan baku karet di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin dengan panjang jalan 465 meter dan berhasil diterapkan pertama kali di Indonesia.
Tak pelak, terobosan tersebut mendapat sorotan dari Presiden RI Joko Widodo, bahkan Presiden meminta supaya Kementerian PUPR nantinya membeli karet ke petani secara langsung untuk mengimplementasikan pembangunan jalan aspal bercampur karet.
“Kami lihat selama dua tahun belakangan ini di Muba sangat gencar melakukan upaya-upaya untuk mendongkrak harga karet di kalangan petani, bahkan ada terobosan inovasi yang mendapatkan pengakuan dari Presiden RI Joko Widodo untuk dicontoh daerah lain,” ujar jurnalis Media Agrofarm, Bantolo usai mewawancarai Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, Kamis (20/12/2018) di Kantor Perwakilan Muba, Palembang.
Dikatakan, Media Agrofarm merupakan media nasional yang konsen di bidang perkebunan dan menyoroti pemerintah dan swasta yang sangat serius memperhatikan petani dan mewujudkan pembangunan perkebunan berkelanjutan. “Pak Dodi ini kami lihat sangat konsen dan sukses merealisasikan program-program yang mensejahterahkan petani,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan, upaya-upaya yang dilakukannya tersebut mendapat dukungan dari banyak pihak khususnya kalangan petani karet. Pemerintah Kabupaten Muba saat ini terus berupaya dan mengedepankan kebutuhan dan kepentingan petani karet dan sawit di Muba.
“Saya sangat konsen dengan petani karet dan sawit, Pemkab Muba terus berusaha melakukan inovasi pembangunan yang memberikan positif ke petani karet dan sawit,” ulasnya.
Lanjutnya, saat ini sudah ada dua program Pemerintah Kabupaten Muba yang terealisasi dan memberikan dampak positif bagi petani karet dan sawit.”Peremajaan perkebunan sawit dan pembangunan jalan aspal bercampur karet. Tahun 2017 lalu sudah 4.446 hektar lahan sawit milik rakyat yang diremajakan, dan tahun depan kita targetkan 30 ribu hektare mendapatkan peremajaan, kemudian seluruh pembangunan infrastruktur jalan nantinya akan dibangun dengan inovasi jalan aspal bercampur karet yang tentunya karet yang dibeli nantinya karet langsung dari petani di Muba,” ungkap Dodi.
Pada Kesempatan tersebut juga turut dihadiri Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Ir Dedi Junaedi MS, Ketua II Asosiasi UPPB Nasional, Roizin SP MSi, Kabid P2HP Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Rudi Ardian SP MSi, Asisten II Pemkab Muba Ir Yusman Srianto, Kepala Dinas Perkebunan Muba, Iskandar Syahrianto, Kabag Humas Pemkab Muba Herryandi Sinulingga AP.( Ap / Muslim )

Dodi Reza Resmikan Jalan Mangun Jaya-Plakat Tinggi Sepanjang 13,68 KM

SEKAYU. Aspirasipos.com – Penantian panjang warga Musi Banyuasin sejak tahun 2015 lalu terhadap pembangunan ruas jalan Mangun Jaya-SP 1 Kecamatan Plakat Tinggi akhirnya terjawab, Rabu (19/12/2018), secara langsung Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin meresmikan jalan sepanjang 13,86 kilometer tersebut.

Plt Kepala Dinas PUPR Pemkab Muba, Herman Mayori menyampaikan  pembangunan ruas jalan Mangun Jaya-SP.1 Plakat Tinggi berawal dari dibangunnya jembatan Musi Mangun Jaya oleh PT Waskita pada 2011 silam

“Kemudian, dilanjutkan pada tahun 2015 peningkatan jalan selama tiga tahap yang bersumber pada APBD Muba tahun 2015, tahap pertama Rp 3.911.861.000, tahap kedua Rp 8.784.120000 + DAK Tahun 2016 Rp19.565.865.000, dan tahap ketiga tahap Rp41.000.000.000
dengan total Rp73.260.746.000,” ungkapnya

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin di sela peresmian jalan tersebut mengatakan, ruas jalan Mangun Jaya-SP 1 Kecamatan Plakat Tinggi yang telah selesai dibangun tersebut diharapkan dapat memudahkan akses masyarakat lintas Kecamatan. “Akses masyarakat jadi lebih mudah, dan pembangunan jalan ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” harapnya.

Sementara itu, salah satu warga Mangun Jaya, H Amiruddin menyebutkan warga merasa sangat terbantu dengan selesainya pembangunan ruas jalan Mangun Jaya-SP 1 Kecamatan Plakat Tinggi tersebut, mengingat warga bisa lebih mudah membawa hasil perkebunan untuk dijual di antar desa dan Kecamatan.

“Pembangunan jalan ini sangat memudahkan akses kami, terima kasih kepada pak Bupati yang telah serius menyelesaikan pembangunan jalan ini,” pungkasnya.( Ap / Muslim )

Petro Muba Gandeng investor PT PDPDE Gas Untuk Pembangunan Storage Minyak di Musi Banyuasin

SEKAYU, Aspirasipos.com –
PT Petro Muba, semakin menancapkan perannya untuk berkiprah lebih jauh dibidang pengelolaan minyak khususnya di daerah Musi Banyuasin. “Hal ini terlihat jelas dengan diresmikannya storage atau penampungan minyak mentah di Babat Toman, Muba pada19 desember 2018. Station Storage dan station setling oleh PT Petro Muba ini untuk penampungan sementara dan transportasi minyak mentah sumur tua di Kelurahan Babat Toman, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
menjelaskan, bahwa pembangunan stasiun Storage dan Station Settling yang telah dibangun BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Petro Muba ini salah satu cara mewujudkan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai lumbung energi di Sumatera Selatan. Pembangunan storage juga dinilai sebagai pengelolaan sumur tua secara aman dan kondusif untuk terciptanya “Zero Illegal Drilling dan Zero Illegal Refinary”. Upaya ini merupakan yang pertama di Indonesia yang dikelola oleh BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PT Petro Muba.

Dodi Reza Alex mengaku prihatin jika selama ini pengelolaan minyak mentah sumur tua dilaksanakan dengan tingkat keamanan yang sangat minim. Kondisi tersebut tentunya mempunyai resiko yang sangat tinggi dan sangat rentan terhadap keselamatan pekerja itu sendiri.
“Dengan kerjasama ini kita bisa meminimalisir angka kecelakaan kerja dengan berpedoman pada HSSE”, kata Dodi Reza Selaku Bupati Musi Banyuasin.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan stasiun pengumpul minyak yang ada di Kelurahan Babat Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin yang dibangun oleh PT Petro Muba dengan PDPDE Gas, salah satunya bertujuan untuk menampung minyak-minyak mentah yang dihasilkan oleh para penambang liar.

“Ya, ini untuk penampung minyak dari penambang liar, sehingga minyak yang ada menjadi legal,” ujar Deru usai meresmikan Stasiun Pengumpul Minyak di Kelurahan Babat Kecamatan Babat Toman, Rabu (19/12/2018).

Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini menuturkan, tidak ada seorangpun yang ingin melakukan perbuatan ilegal. Namun, tinggal bagaimana pemimpin untuk membuat kanal yang ada di wilayah abu-avu menjadi terang atau legal.

“Membuat terobosan dan menjelaskan yang benar sehingga dapat membuat stasiun pengumpul ini berjalan baik. Sehingga yang marjinal atau disumur tua menjadi sah apabila sudah masuk disini (stasiun), jadi dampak hukum yang selama ini membuat khawatir masyarakat menjadi berkurrang,” jelas dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, potensi hasil sumur marjinal atau sumur tua sangat banyak, belasan bahkan ratusan ribu barel per hari. Namun daya tampung masih sedikit. “Artinya ada masyarakat yang tidak mampu melegalkan minyaknya. Jadi harus dibangun lebih besar lagi stasiun pengumpul. Pada akhirnya minyak yang dikelola masyarakat di muba ini tidak lagi menjadi ilegal,” beber dia.

Dengan adanya Stasiun Pengumpul Minyak, diharapkan dapat mengurangi aktivitas ilegal maining atau penyulingan ilegal yang saat ini sangat marak dilakukan masyarakat. Dimana penyulingan ilegal sering terbakar atau meledak yang berujung pada timbulnya korba.

“Kita ingin minyak Muba ini keluar tidak ilegal lagi atau menjadi legal. Namun, harga yang dibeli harus disesuaikan, jika harga yang dibeli tidak bersaing, minyak juga akan berlari keluar,” kata dia.

Tiga Manfaat Stasiun Penampungan

Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin, mengatakan, terdapat tiga keuntungan dalam pengoperasian Stasiun Penampung Minyak ini, pertama adalah membantu lifting nasional, karena saat ini produksi minyak nasional terus menerus turun.

Kedua, dapat mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) Muba, karena selama ini Kabupaten Muba masih tergantung pada Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan Gas. “Ketiga, lingkungan dan keamanan merupakan sebuah kunci yang tidak bisa diganggu gugat. Dengan adanya stasiun ini dapat menjadi contoh pengelolaan minyak mentah menjadi lebih baik,” tandas dia.

Direktur Utama Petro Muba H. Yuliar,SE mengungkapkan bahwa pembangunan storage ini tujuanya adalah meminimalisir kegiatan ilegal drilling, ilegal tapping, ilegal mining, dan ilegal mini refenery di Kabupaten Musi Banyuasin.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui BUMD yakni PT Petro Muba akhirnya membangun Storage (tempat penyimpanan/stasiun pengumpul) minyak mentah yang dibangun diatas lahan seluas 2 Ha (hektare) di Desa Babat Kecamatan Babat Toman.

Hal ini dinilai banyak pihak merupakan solusi agar minyak dari Muba tidak lagi dibawa keluar dari Kabupaten Muba. Diceritakan Direktur Utama PT Petro Muba Yuliar SE, keberadaan storage ini merupakan kerja sama dgn PT Pertamina EP, sampai menjadi kontrak.

Yuliar menuturkan sejarah kenapa Muba melalui BUMD PETRO MUBA memiliki Storage pertama di Indonesia yang dikelola BUMD.
“Prosesnya memakan waktu yang panjang, hingga terjadi kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak Angkat Angkut Minyak (AAM) mentah dari sumur tua ke stasiun pengumpul di Pertamina EP Ramba,”

Lanjutnya, untuk tahap pertama, PT Petro Muba menggandeng Penambang Existing KMK (Kelompok Masyarakat Kukui), sesuai dengan permintaan PT Pertamina, untuk melaksanakan
Angkat angkut minyak dari sumur tua ke stasiun pengumpul Pertamina Ramba, yang dituangkan dalam bentuk kontrak kerja sama, telah berjalan sejak Mei 2018 sampai saat ini berjalan dengan lancar dan aman.

Kemudian, PT Petro Muba perlu menyikapi mengambil langkah Tahap kedua dari kontrak yang ada kerja sama dengan Pertamina harus kerja secara proposional dengan cara mengandeng perusahaan yang mempunyai pengalaman di bidang Migas, untuk dapat memback up semua kebutuhan PT Petro Muba, termasuk salah satunya pembangunan Station Storage untuk memenuhi salah satu pasal dalam kontrak kandungan air yg terdapat dalam minyak mentah tidak boleh melebihi 0,5%.

“Petro Muba mencari dan menseleksi perusahaan yang berpengalaman di bidang migas
untuk memback up PT Petro setelah diseleksi dari beberapa perusahaan maka dipilihlah PT PDPDE Gas. PT PDPDE Gas dapat memback up Petro Muba , termasuklah salah satu Pembuatan Station Storage,” jelasnya.

Dikatakan, storage minyak mentah di Desa Babat ini pertama di Indonesia yang dikelola oleh BUMD serta memiliki kapasitas yang besar. “Kami berharap ini dapat berkontribusi positif ke depannya,” harapnya.

Dijelaskan, storage ini terdiri dari 18 tanki yang terdiri dari 9 tanki settling dan 9 tanki storage dengan masing-masing kapasitas tanki 40 kiloliter. “Minyak dari masyarakat di hisap dengan pompa unloading pump dengan kapasitas 800 liter per menit,” jelasnya.

Kemudian, pompa tersebut sebanyak 3 unit dengan pola 2 operasi 1 unit standby. Setelah diendapkan selama 6 jam endapan lumpur dan air dihisap pompa sloop pump menuju separator untuk kembali dipisahkan antara air dan sisa minyak.

“Sisa minyak dipompa kembali ke storage tanki minyak dari settling tank yang telah memenuhi persyaratan kemudian dipompa dengan transfer pump dengan kapasitas 800 liter per menit menuju storage tank,” imbuhnya.

Lanjutnya, untuk safety dilengkapi dengan hydrant di sekeliling area dengan 6 pillar hydrant, 2 diesel pump dan fire water tank dengan kapasitas 2×70 kilo liter. Dengan perkiraan bisa mencover 1 1/2 – 2 jam accident sebelum bantuan datang. “Di area Tanki, rumah pompa, ruang panel dan arra bongkar muat minyak dilengkapi dengan fire detector,” tambahnya.( Ap / Muslim )

Bupati Muba Minta OPD Tidak Tunda Proses Pencairan Keuangan

SEKAYU,. Aspirasipos.com – Setelah menerima DIPA Petikan, Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2019 kemarin (18/12/2018) dari Gubernur Sumsel, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin Rabu (19/12/2018) langsung menyerahkan DIPA dan TKDD ke perangkat daerah di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate.

Tercatat, untuk Tahun 2019, Kabupaten Musi Banyuasin menerima 22 DIPA yang diperuntukkan bagi 17 Satker dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.218.038.786.000, dengan rincian DIPA – Kantor Daerah (KD) : 21 DIPA untuk 16 Satker dengan nilai Rp. 214.463.970.000, DIPA – Tugas Pembantuan (TP) : 1 DIPA untuk 1 Satker dengan nilai Rp. 3.574.816.000. Kemudian, pada tahun 2019 Kabupaten Musi Banyuasin juga mendapatkan alokasi dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp. 3.244.684.504.000. Alokasi ini meningkat signifikan dibandingkan TA. 2018, yaitu sebesar Rp. 704,45 milyar atau meningkat 27,73%.

“Untuk mendukung akselerasi pelaksanaan pembangunan saya telah mengeluarkan Instruksi Bupati Musi Banyuasin Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2019,” ujarnya.

Dikatakan Dodi, instruksi tersebut dikeluarkan intinya memberikan perintah kepada seluruh Perangkat Daerah agar segera selesaikan dokumen administrasi dan teknis terkait pelaksanaan kegiatan, segera laksanakan dan selesaikan pengadaan barang/jasa (lelang) dengan mengoptimalkan e-procurement
dan e-purchasing, percepat pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan pembangunan, tingkatkan pengendalian dan pengawasan.

“Dan tidak menunda proses pencairan keuangan untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran dan menghindari penumpukan anggaran pada akhir tahun,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Muba Yusuf Amilin, menyebutkan selaras dengan Tema APBN Tahun 2019, penyerahan DIPA & TKDD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 memiliki tema Peningkatan Produktivitas Berbasis Inovasi dan Teknologi Untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing Daerah.

“Penyerahan ini sekaligus menandai dimulainya pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 di kabupaten Musi Banyuasin,” pungkasnya.( Ap / Muslim )

Tiga Desa di Muba Raih Anugerah Desa Terbaik Tahun 2018

SEKAYU, Aspirasipos.com – Setelah dilakukan penilaian dan evaluasi oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sekayu, tiga Desa di bumi Serasan Sekate berhasil mendapatkan Penganugerahaan Desa Terbaik Kategori Tata Kelola Keuangan Tahun 2018 oleh KPPN Sekayu.

Penganugerahaan ini diserahkan secara langsung oleh Kepala KPPN Sekayu Sugeng Hermanto didampingi Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex
Noerdin kepada Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Keluang, Kepala Desa Baru Jaya Kecamatan Jirak Jaya, Kepala Desa Mekar Jadi Kecamatan Sungai Lilin di sela penyerahan DIPA dan TKDD ke perangkat daerah di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Rabu (19/12/2018).

“Tiga Desa ini telah memahami tata kelola keuangan secara aplikasi melalui aplikasi siskeudes, ini juga berkat komitmen Bupati untuk mengarahkan perangkat desa transparan dan akuntabel dalam mengelola keuangan,” ungkap Kepala KPPN Sekayu Sugeng Hermanto.

Sementara itu, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin meminta supaya desa-desa lainnya termotivasi untuk melakukan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. “Dimulai dari desa-desa ini harus dimaksimalkan, supaya terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan,” kata Dodi.

Dodi menambahkan, dirinya terus memaksimalkan dan merangkul peran perangkat desa untuk mewujudkan Muba Maju Berjaya 2022. “Jadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk terus berbuat yang positif dan benar serta berkontribusi untuk masyarakat,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Desa Mekar Jadi, Sadrin menyebutkan atas penghargaan tersebut pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin yang selalu mensupport dan memberikan arahan untuk melakukan pengelolaan keuangan desa yang baik dan transparan.

“Aplikasi siskeudes juga sangat membantu kami, peran serta Pemkab Muba khususnya pak Bupati sangat mendukung kami dan mensupport supaya pengelolaan keuangan desa berjalan transparan dan akuntabel,” ujarnya.

Lanjutnya, perangkat desa sangat termotivasi dengan diraihnya penghargaan tersebut. “Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pengelolaan keuangan desa yang baik dan benar,” tuturnya.

Diketahui, sebelumnya Desa Mekar Jadi Kecamatan Sungai Lilin juga mendapatkan penghargaan
Desa Prospektif Good Governance dalam Pengelolaan Keuangan Desa di Wilayah Sumsel dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Wilayah Sumsel. Penghargaan tersebut diberikan kepada 14 Desa di Sumsel dan salah satunya Desa Mekar Jadi Kecamatan Sungai Lilin.( Ap / Muslim )

Raih Skor Tertinggi di Sumsel, Muba Terima Penghargaan APE

JAKARTA,.Aspirasipos.com – Setelah mendapatkan penilaian oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) bersama Tim Independen, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dinyatakan berhak mendapatkan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

(APE) Tahun 2018 di Istana Wakil Presiden, Rabu (19/12/2018) yang diserahkan secara Langsung oleh Menteri PPPA Yohana Yembise dan diterima oleh Wakil Bupati Muba Beni Hernedi.

Diketahui, Kabupaten Muba satu-satunya di Sumsel bersama 158 Kabupaten/Kota lainnya di luar Sumsel yang mendapatkan penghargaan APE Tahun 2018 dan Kabupaten Muba mendapatkan capaian skor tertinggi di Sumsel dari penilaian Kementerian PPPA bersama Tim Independen yakni dengan skor 7980.5.

“Kabupaten Muba dinilai telah memenuhi tujuh poin indikator capaian APE, dan untuk di Sumsel Muba menjadi satu-satunya Kabupaten yang mendapatkan penghargaan APE Tahun 2018 ini,” ungkap Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi usai menerima penghargaan APE Tahun 2018.

Dikatakan Beni, tujuh Komponen kunci terdiri dari Komitmen, Kebijakan, Kelembagaan, Sumber Daya Manusia dan Anggaran, Alat Analisis Gender, Data Gender, dan Pasrtisipasi masyarakat. “Alhamdulillah, ketujuh poin ini sudah dipenuhi oleh Pemkab Muba dan terealisasi,” ucapnya.

Lanjutnya, selama dua tahun berturut-turut Kabupaten Muba juga dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) oleh Kementerian PPPA dan saat ini Kabupaten Muba menjadi KLA Tingkat Madya setelah sebelumnya pada Tahun 2017 lalu menyandang KLA Tingkat Pratama.

“Ini menunjukan kalau Kabupaten Muba dari tahun ke tahun terus meningkatkan komitmen dalam memperhatikan pemberdayaan dan perlindungan bagi perempuan dan anak khususnya,” tuturnya.

Kepala Dinas PPPA Pemkab Muba, Dewi Kartika mengatakan peraihan APE Tahun 2018 ini akan terus ditingkatkan dan berkomitmen untuk selalu antusias mendokumentasikan dan menyampaikan informasi secara online mengenai upaya hasil yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak (PP-PA). “Peraihan APE Tahun 2018 ini juga berkat support dan arahan dari bapak Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin serta dukungan penuh masyarakat Muba,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri PPPA Yohana Yembise menyebutkan Pemberian penghargaan APE Tahun 2018 merupakan salah satu rangkaian Peringatan Hari Ibu dan menjadi hal yang bersejarah bagi setiap Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyabet penghargaan Anugerah Prahita Ekapraya (APE).
“Penghargaan ini diberikan atas komitmennya dalam melaksanakan pembangunan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kami ucapkan selamat bagi Kabupaten/Kota yang mendapatkan penghargaan APE Tahun 2018 ini dan selalu komitmen dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah masing-masing,” pungkasnya.( Ap / Muslim )

Lantik 8 Kades, Dodi Tekankan Kelola Keuangan Desa Secara Trasnparan

PLAKAT TINGGI. Aspirasipos.com – Bupati Musi Banyuasin (Muba), H Dodi Reza Alex melantik Delapan Kepala Desa (Kades) terpilih Periode 2018-2024 dalam Kecamatan Plakat Tinggi, Jirak Jaya, Lawang Wetan dan Sanga Desa. Dalam Pelantikan tersebut, Dodi menekankan kepada Para Kades untuk transparan dan akuntabel dalam kelola keuangan desa.

“Saya tekankan kepada Kades yang baru saja dilantik, dalam hal pengelolaan keuangan desa yang dari tahun ketahun mengalami kenaikkan yang diberikan dari Pemerintah Pusat ke Daerah, hendaknya dilakukan dengan penuh tanggung jawab, transparan, perencanaan yang matang dan akubtabel serta jangan sekali-kali melanggar hukum sesuai peraturan yang berlaku, “pesannya.

Bupati juga berpesan, agar para Kades baik yang baru saja dilantik maupun yang telah bertugas dapat melaksanakan Perda Pesta Malam yang telah ditetapkan, Perda tersebut harus ditegakkan dan diterapkan di desa masing-masing yang mereka pimpin.

“Saya perlu tekankan tiga hal kepada Kades yang baru dilantik, pertama sebagai Kades harus selalu eksis dan loyal kepada Pemerintah dalam segala bidang, memberi motivasi kerja kepada perangkatnya, sehingga tercipta pelayanan masyarakat yang prima dan menciptakan suasana hubungan yang harmonis kepada BPD dan lembaga desa serta tokoh masyarakat lainnya, “Ucapnya pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Kades terpilih, bertempat di Lapangan Serba Guna Desa Sidorahayu (B2), Rabu (19/12/2018).

Menurut Laporan Sekretaris Daerah Kabupaten Muba sekaligus Ketua Pelaksana, Drs H Apriyadi MSi menyampaikan, Delapan Kades yang dilantik pada tahap dua hari ini meliputi, Kecamatan Plakat Tinggi yaitu Kades Sukamaju, Imam Ayatullah dan Kades Sumber Rejeki, Musgani. Kecamatan Jirak Jaya yaitu Kades Jirak, Iskandar Kamarullah, Kades Talang Simpang, Darmadi, Kades Sinar Jaya, Alexander dan Kades Bangkit Jaya, Sidik. Kecamatan Lawang Wetan yaitu, Kades Ulak Paceh, Marzuani dan Kecamatan Sanga Desa yaitu Kades Macang Sakti, Aripai.

Acara turut dihadiri, Ketua DPRD Kabupaten Muba, Abusari SH MSi, Dandim 0401 Muba Letkol CZi Mulyadi SIp, Wakapolres Muba, Kompol Ade Hardiansyah SIk, Perwakilan Kajari Muba, Perwakilan Ketua Pengadilan Negeri Sekayu, Ketua Pengadilan Agama, Saiful Anshari SAg MAg, Para Asisten, Para Staf Ahli, dan Seluruh Kepala Perangkat Daerah Kabupten Musi Banyuasin.( Ap / Muslim )

Tolak Tuduhan Ajang Bisnis, Don Jon Motivasi Wartawan Ikut Uji Kompetensi

PALEMBANG .Aspirasipos.com – Calon Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Selatan (PWI Sumsel) periode 2019-2024, Jon Heri Mardin SSos yang mulai akrab disapa Don Jon, memotivasi para pewarta untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Don Jon juga mengimbau agar wartawan yang tergabung dalam PWI Sumsel tidak terprovokasi dengan sejumlah isu tak sedap yang diembuskan oknum pendukung kandidat ketua umum lainnya yang menganggap UKW kerap dijadikan ajang bisnis.

Menurut Don Jon, tahun 2019 nanti UKW harus berjenjang dari Muda, Madya, dan Utama. Dijelaskannya, UKW yang akan digelar dalam waktu dekat ini atas permintaan mandiri beberapa pemimpin redaksi media. Itu karena pada 2019 nanti sudah tidak bisa lagi langsung ikut UKW utama kalau belum ikut muda dan madya.

“PWI Sumsel hanya sebagai panitia daerah. Karena tidak sempat menggandeng sponsor yang membantu kegiatan ini, maka mereka berani keluar biaya sendiri. Jadi kalau ada yang mengatakan UKW ajang  bisnis terselubung, itu  tidak benar. Saya siap berdiskusi dengan wartawan yang belum mengerti tentang UKW,” terang Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sumsel itu, dalam siaran persnya yang diterima media ini, Rabu (19/12).

Masih kata dia, UKW didasari kebijakan Dewan Pers yang telah menerbitkan Surat Edaran baru tentang revisi dan penambahan materi Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Surat bernomor 4/DP/SE/XI/2018 itu ditandatangani pada 13 November 2018. Sebelumnya, Dewan Pers telah mengeluarkan Peraturan Dewan Pers Nomor 01/Peraturan-DP/X/2018 sebagai pemutakhiran Peraturan Dewan Pers Nomor 1/Peraturan-DP/II/2010 tentang Standar Kompetensi Wartawan.

“Jadi awalnya UKW itu dari kesepakatan pemilik koran besar secara nasional saat Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2010 di Kota Palembang. Kesepakatan itu namanya Piagam Palembang yang isinya antara lain Standar Kompetensi Wartawan dan Perusahaan Pers. Mulai dari Piagam Palembang itulah Dewan Pers bersama PWI melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan dan Verifikasi Standar Perusahaan Pers,” paparnya.

Untuk UKW yang akan diuji, lanjut dia, yakni wartawan yang sudah melakukan tugas kewartawanannya paling tidak selama dua tahun. “Jadi UKW itu adalah rekonstruksi tugas wartawan, apakah sudah mencapai standardisasi yang ditetapkan oleh Dewan Pers,” tegasnya.

Dirinya juga menjelaskan, UKW berbeda dengan pendidikan yang dilakukan PWI terhadap pengetahuan jurnalistik wartawan. Misal Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI) yang dilakukan PWI pusat bekerja sama dengan PWI Provinsi. Di SJI pun ada ujiannya sebab ada peserta dinyatakan tidak lulus.

“Jadi kalau ada pendapat mengatakan UKW seharusnya ada pendidikan terlebih dahulu, saya sangat menyesalkan pendapat seperti itu. Sebab  yang mengaku berprofesi wartawan dan apalagi sudah melaksanakan tugas jurnalistik ini selama puluhan tahun kok mengagap UKW sebagai momok sehingga cukup ditakuti. Padahal UKW itu hanya melihat yang melakukan tugas jurnalistik apakah sudah standar. Menurut saya, kalau mau profesi wartawan eksis di mata publik, harus profesional,” tandasnya.

Hasil investigasi tim pemenangan Don Jon, UKW ternyata menjadi masalah bagi segelintir oknum yang mengaku profesinya wartawan. Hal itu diketahui dari rekaman diskusi antara “wartawan” dengan salah satu tokoh yang diduga (tim) calon ketua PWI Sumsel lainnya. Dalam rekaman berdurasi 21.06 menit itu menggambarkan curhat oknum wartawan kepada sang tokoh.

“Sebenarnya masalah ini ditujukan kepada Dewan Pers atau orang-orang pengurus PWI baik tingkat Pusat maupun Daerah supaya UKW itu dapat ditinjau kembali karena sudah banyak memakan korban. Selain itu, UKW dijadikan sebagai ajang bisnis. Di daerah saya banyak yang gugur. Mereka banyak kehilangan uang. Mereka langsung diujikan. Seharusnya benar kata bapak tadi, disekolahkan, dididik dulu, ada pembekalan, baru di-UKW-kan. Kalau mereka-mereka sudah puluhan tahun jadi wartawan mau UKW itu tidak etis. Yang paling meresahkan, akan jadi kenyataan, instansi pemerintah dengan sesuka hatinya tidak melayani (wartawan) yang tak punya kartu UKW. Seolah-olah kartu biru dari PWI tidak berlaku, yang berlaku kartu putih (UKW dari Dewan Pers),” begitu isi pernyataan sumber yang tidak diketahui namanya dan beredar di jejaring WhatsApp.

Sementara itu, kritik terhadap UKW itu mengundang kemarahan Ketua PWI Sumsel H Ocktap Riyadi yang kebetulan menyamar dan berada di dalam grup WhatsApp tersebut. Dirinya langsung mengklarifikasi pernyataan sejumlah oknum dalam diskusi di grup tersebut. “Yang tidak butuh UKW silakan tapi jangan jelek-jelekkan PWI. Keluar saja dari PWI itu lebih baik. Maaf kami tidak membisniskan UKW. Anda tidak suka jangan menuduh membisniskan UKW. Silakan kalian mendukung calon masing-masing tapi jangan menjelek-jelekkan orang lain dan pengurus PWI sekarang,” tulisnya.( Ap / Muslim )

BPBD Muba Salurkan 4,5 Ton Beras dan 585 Paket Sembako 

Sekayu. Aspirasipos.com – Kondisi hujan deras dan angin kencang belakangan ini di Kabupaten Musi Banyuasin menyebabkan sebagian Kecamatan di bumi Serasan Sekate terkena banjir. Hal ini pula yang menyebabkan sebagian warga mengungsi ke dataran tinggi dan ke desa tetangga untuk menghindari banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin merespon cepat kondisi yang dialami masyarakat Muba tersebut utamanya yang menjadi korban banjir, Selasa (18/12/2018) sebanyak 4,5 ton beras dan 585 paket sembako disebar ke beberapa titik pedesaan yang terkena banjir.

“Jangan sampai warga kekurangan pasokan untuk makan sehari-hari, instruksi pak Bupati supaya BPBD Muba dan pihak terkait menyisiri pedesaan yang terkena banjir dan diberikan bantuan makanan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap Kepala BPBD Muba, Haryadi Karim.

Dikatakan, BPBD Muba telah menyisir beberapa titik lokasi banjir dan langsung memberikan bantuan sembako yakni lokasi yang telah diberikan bantuan diantaranya
150 Paket Sembako SP1 Air Balui Kecamatan Sanga Desa, 100 Paket Sembako SP2 Air Balui Kecamatan Sanga Desa, 30 Paket Sembako SP3 Air Balui Kecamatan Sanga Desa, dan 235 Paket Sembako Desa Sumber Jaya Kecamatan Babat Supat.

“Saat menyalurkan bantuan BPBD Muba juga dibantu Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin,” ulasnya.

Salah satu warga Desa Air Balui, Riswanda (46) mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut sangat bermanfaat bagi keluarga yang terkena banjir. “Sebagian barang di rumah hanyut dibawa air, kami sangat berterima kasih atas respon cepat BPBD Muba dan bantuan yang diberikan pak Bupati,” ungkapnya.

Lanjutnya, bantuan yang diberikan sangat cukup untuk kebutuhan sehari-hari sembari menunggu air surut. “Saat ini kami masih mengungsi ke daerah yang tidak terkena banjir,” tuturnya.

Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menghimbau kepada warga yang terkena banjir untuk tidak terlebih dahulu memaksakan diri tinggal dirumah. “Rumah yang terkena banjir tinggalkan, nanti kebutuhan akan dibantu Pemkab Muba. Warga saya minta mengungsi jangan memaksakan diri untuk bertahan dirumah,” tegasnya.

Dodi meminta supaya dinas terkait rutin memantau dan berkoordinasi untuk membantu korban banjir. “Dinkes saya minta keliling ke daerah yang terkena banjir, buka posko kesehatan. Jangan sampai kondisi warga sakit-sakitan. Apa yang warga butuhkan harus all out dibantu,” pungkasnya.( Ap / Muslim )