Pangkalpinang, Aspirasipos.com, Sore ini pihak Pemkot Pangkalpinang baru saja merilis pernyataan tentang pembatalan sementara acara keagamaan tahunan warga Tionghoa, Cheng Beng, Jumat (20/03/2020).
Menurut Walikota Molen, berdasarkan kesepakatan dengan saudara sedaerah atau spradik, dipastikan mereka juga tidak menghadiri perayaan Cheng Beng tahun 2020 ini.
“Karena apa? Mereka juga menyadari dalam kondisi seperti sekarang ini sangat berbahaya dan dapat mengorbankan jiwa,” ucap Walikota Molen.
Molen bilang, kini saatnya masyarakat beserta Pemerintah bersatu, karena tanpa adanya persatuan mustahil bersama-sama melawan wabah Covid-19. “Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya menghimbau, mari kita bersatu lupakan semua perbedaan golongan serta SARA, bahwa kita di Pangkalpinang ini adalah satu untuk menjaga kita semua terbebas dari virus corona, saya ucapkan terima kasih,” pesan Walikota Molen.
Perlu diketahui oleh pembaca sekalian, tradisi Cheng beng atau ziarah kubur bagi warga keturunan Tionghoa merupakan salah satu kunjungan yang semi wajib. Sementara tujuan Cheng beng adalah mempererat tali silaturahim antar anggota keluarga.
Sementara itu, dalam wawancara singkat dengan salah seorang warga Semabung terkait pembatasan perayaan Cheng Beng, warga (MK) juga meminta pihak Pemkot Pangkalpinang untuk sekiranya dapat menghentikan aktivitas THM (tempat hiburan malam) karena menurutnya sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. “Kalau bisa dibatasi lah pak, takut saya soal virus ini,” ucap dia.
Dalam tahun ini, di tengah mewabahnya Covid-19 di dunia, pernyataan Walikota Molen ini tentu perlu diapresiasi. Karena, bukan hanya izin keramaian dari segi agama saja yang dilakukan pembatasan, atau social distancing. Namun seluruh aspek mass crowded juga mendapat perhatian serta pembatasan dari pemerintah.(LH)