Zainuddin Pay: Lelang Berpotensi “Lahan Basah” Korupsi
Pangkalpinang – Aspirasipos.com, Masih ingat jembatan Desa Air Delas Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang ambruk akibat hujan deras selama 2 hari berturut-turut melanda daerah itu, hingga menelan satu orang korban jiwa pada April 2020 silam ?.
Nah, setahun berselang jembatan pengganti yang digadang-gadang akan dibangun kembali pada awal tahun anggaran 2021 oleh Dinas PU Provinsi Bangka Belitung, ternyata terkendala sehingga belum terlaksana. Padahal jembatan tersebut merupakan akses penghubung vital bagi masyarakat setempat.
Miris lagi, penyebab percepatan pelaksanaan pembangunan jembatan
pengganti Air Delas dengan pagu dana Rp3,5 miliar kabarnya terhambat meskipun sudah di lelang oleh panitia lelang ULP 1 Bangka Belitung dan sudah ditetapkan pemenangnya.
Sebelum dinyatakan di dibatalkan pembangunannya tahun 2021 ini karena adanya refocusing anggaran gegara pademi covid-19, Pekerjaan pembangunan jembatan delas itu sempat ramai diberitakan karena diduga terjadinya kecurangan dalam proses lelang oleh Pokja ULP Provinsi Babel.
Dugaan adanya ” Permainan” antara panitia dengan salah satu pihak penyedia jasa dalam paket tersebut menarik perhatian tokoh LSM di Bangka Belitung, Zainuddin Pay.
Ia menilai, berdasarkan pengalamannya sejak dulu hingga sekarang Pengadaan barang dan jasa masih menjadi “lahan basah” tindak pidana korupsi.
“Diawali perencanaan dan penganggaran sampai spesifikasi teknis yang bisa mengarahkan pada peserta lelang tertentu sehingga hanya satu peserta lelang yang lolos,” tukasnya.
Oleh karena itu, Pay meminta penegak hukum tegas dan jeli apabila melihat adanya potensi kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa terlebih pada saat proses lelang.
Dengan begitu Pay berharap percepatan pembangunan di Bangka Belitung berjalan lancar. Diketahui, lelang proyek Jembatan Pengganti Air Delas diikuti sebanyak 3 perusahaan yang melakukan penawaran. Yakni PT Sinar Matahari Abadi (SMA) nilai penawaran Rp. 3.252.289.790,46 dengan harga terkoreksi Rp. 3.252.289.790,46, disusul PT Bina Mulya Lampung (BML) Rp. 3.453.063.069,54 harga terkoreksi Rp.
3.453.063.069,54. dan tertinggi PT Mawar Sari Mandiri (MSM) Rp.3.377.100.897,17 harga terkoreksi Rp. 3.377.100.897,17, namun akhirnya ditetapkan sebagai pemenang.
Meski memberikan tawaran terendah PT SMA gugur karena alasan Peralatan Crane On Track tidak memenuhi (bukti asli dan validasi bukti peralatan tidak dapat disampaikan oleh pemberi sewa pada saat klarifikasi peralatan).
Tetapi anehnya, PT SMA dan PT MSM mendapatkan dukungan peralatan dari perusahaan yang sama. Hal tersebut lah kemudian menimbulkan ketidakjelasan pihak ULP sehingga PT SMA melayang sanggah terhadap hasil lelang.
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Roesman Djohan, dihubungi awak media menanggapi akan menindaklanjuti dan memproses jikalau lelang pembangunan jembatan yang vital bagi masyarakat tersebut jika diduga ada kekeliruan.
“Adukan saja ke panitia nanti akan di proses kalau di duga ada kekeliruan.”
“Nanti akan di proses. Kan aturan nya begitu,” tegas Gubernur saat dikonfirmasi wartawan harian tadi malam.
Namun kegiatan pembangunan jembatan air delas itu dikabarkan tidak dapat dilaksanakan di tahun ini bukan karena adanya dugaan – dugaan kecurangan dalam pelaksanaan lelangnya tapi dikarenakan refocusing anggaran dampak covid -19 ( red )