Dari kunjungan ini, dirinya menjelaskan ada beberapa hal yang bisa mereka tiru dan kembangkan di Museum Batu Bara nantinya, seperti melengkapi materi tentang sejarah penambangan batu bara, membangun story line, sehingga nantinya bisa dicerna dengan mudah oleh para pengunjung.
“Karena museum batu bara ini baru, kami masih perlu belajar untuk melakukan pengelolaan, materi, koleksi dan apa saja hal-hal yang diperlukan dalam pengelolaan museum. Ada beberapa yang bisa kita implementasikan dan bisa dikembangkan juga,” katanya.
Ada beberapa fasilitas yang dimiliki sama dengan museum Timah Pangkalpinang seperti studio mini untuk menjelaskan tentang penambangan batu bara.
“Pengelolaan Museum Timah Indonesia (MTI) sudah sangat bagus, bahkan bisa disinergikan dengan sektor pariwisata. Apalagi juga memiliki mobil pownis yang juga menjadi daya tarik,” ucapnya. (*)