PANGKALPINANG ,Aspirasipos.com – Diahir Tahun 2018 Kemarin Hotel Sahid Bangka menyelengarakan welcome Party 2019 dengan Even Organizer( EO) ”Air Project” namun acara Welcome party 2019 tersebut akhirnya berbuntut panjang ,
walaupun pihak dari EO, dan Manajemen Sahid Bangka telah meminta maaf dan menyangkal terkait pemberitaan, kalau dalam acara welcome Party 2019 adanya tari Errotis ,hal tersebut diutarakan dalam klarifikasinya di hadapan para awak media belum lama ini .
‘Namun vidio welcome Party 2019 berdurasi satu menit lebih itu masih menjadi perbincangan di dunia maya dan kalangan elit politik serta pemuka agama di Babel., bahkan tarian disk jockey (DJ) berpenampilan sangat sexsi yang dipertotonkan dividio tersebut terus mendapat kecaman dan sorotan dari berbagai kalangan masyarakat.
Kali ini, kecaman datang dari
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang yang turut menyoroti hal itu dengan tegas.
Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Perda) DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady sangat menyayangkan hotel yang belum genap satu bulan dilaunching ini, tetapi telah berani menyajikan tarian beraroma pornografi.
“Kami jelas sangat menyayangkan hal tersebut. Manajemen hotel harus menjelaskan ke publik ada apa yang sebenarnya terjadi, jika benar ada kegiatan yang bernuansa pornoaksi seperti tarian erotis, patut untuk di kaji ulang terkait ijin operasionalnya,” desak Rio ditemui diruang kerjanya, Rabu (2/1/2019).
Kegiatan tersebut sangat bertolak belakang dengan cita-cita pembangunan Kota Pangkalpinang dan kearifan lokal masyarakat.
“Kami tidak butuh dengan pengusaha yang mencari makan di Pangkalpinang dengan menghalalkan segala cara. Kegiatan tari erotis bisa menjurus ke prostitusi, Pangkalpinang punya perda larangan prostitusi karena acara seperti itu (tari erotis-red) dapat memicu keresahan di masyarakat, akibatnya situasi Pangkalpinang akan menjadi tidak kondusif dan kami sangat menyesalkan peristiwa tersebut,” cekalnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendesak pihak manajemen hotel agar mematuhi Perda Kota Pangkalpinang tentang Ketertiban Unum (Tibum) Tahun 2007 dan Perda tentang Larangan Peredaran Minuman Keras (Miras) Nomor 1 Tahun 2017.
“Maka manajemen hotel harus mematuhinya, jika tidak ya silahkan pertimbangkan untuk angkat kaki. Hormati Perda Kota Pangkalpinang kalau masih serius ingin usaha di sini dan ikuti aturannya, hormati kearifan lokalnya,” desaknya lagi.
Untuk itu, anggota dewan ini juga mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang untuk menindak tegas pihak manajemen Hotel Sahid Bangka.
Lebih lanjut dia menambahkan, pihaknya akan menggelar rapat untuk membahas permasalahan Hotel Sahid Bangka ini dalam rapat dengan Pemkot pada pekan ini. “Kami minta Pemkot segera proaktif ke lapangan, jika ada kesengajaan penyalahgunaan perijinan berikan sanksi tegas termasuk sanksi cabut ijin operasional. Kalau masih ada kejadian sama di hotel yang sama, maka lebih baik angkat kaki saja dari Pangkalpinang. Kami tidak butuh mitra usaha yang merusak generasi muda,” pungkas Rio.
Sementara itu ketua Majelis Ulama idonesia ( MUI) Provinsi kepulauan Bangka Belitung ( Babel) ,Zayadi Hamzah saat ditemui awak media di gedung walikota pangkalpinang menyampaikan ,Mengenai adanya tarian erotis dihotel sahid Babel beberapa hari lalu,kami sudah mengadakan rapat secara internal dan juga bersama beberapa ormas dan hasil rapat itu diputuskan kalau kita menolak atas kejadian itu . ‘dan kedepan kita akan menyiapkan konsep – konsep untuk itu , dan kita akan memberi akomodasi terkait itu bahwa masyrakat tidak menginginkan hal itu,tetapi kita juga harus melihat beberapa aspek karena kita ini semua kan warga indonesia ,disinggung masalah norma agama terkait adanya erotis”kalau norma dari segi kehidupan bernegara tidak dilarang tetapi ketika situasi itu menjadi tidak kondusif maka harus kita sikapi dengan cepat”ujar ketau MUI.Babel ( Ap/ f1/her))