Pangkalpinang — Aspirasipos.com, Pandemik Covid-19 yang berdasarkan data per 15 April 2020 menyebutkan kasus positif di Indonesia ada sebanyak 5.136, pasien yang sembuh 446 orang, serta data yang meninggal sebanyak 469 jiwa, Kamis (16/04/2020).
Sementara secara Global, terdiri dari 213 negara. Kasus Terkonfirmasi sebanyak 1.878.489 orang dengan jumlah kematian 119.044 jiwa.
Namun demikian, apa dilakukan oleh sebagian masyarakat yang mendiami kawasan Pasir Kuarsa, Parit tiga, Bangka barat dapat disebut sebagai anomali.
Faktanya, penambangan liar dikawasan tersebut makin marak saja. Dalam satu areal terdapat 9 alat rajuk yang beroperasi.
Penuturan salah seorang pekerja tambang liar berinisial R, mengatakan baru 2 hari mereka bekerja dari pagi hari sampai sore hari.
“(Baru) dua hari kerja disini, mulai jam 8 sampai jam 5 sore,” ungkap R yang berpesan agar namanya jangan disebutkan dalam media.
Menurut R, hasil yang didapat dihitung berdasarkan hitungan canting, yang besaran per canting berkisar 60 ribuan, dan dijual bebas kepada pihak pengepul yang datang.
Sekedar info, Pemerintah baik Pusat ataupun daerah sudah memberikan himbauan mengenai Social Distancing (Pembatasan Sosial) dan Physical Distancing (Pembatasan berkumpul fisik berdekatan), dimaksudkan agar masyarakat tidak melakukan aktifitas diluar yang melibatkan banyak orang.
Tapi himbauan tadi terkesan tidak dijalankan oleh para penambang demi memutus mata rantai wabah Virus Covid -19, karena warga penambang terlihat santai saja berkelompok seakan-akan tidak memperdulikan bahaya wabah yang sedang menjadi momok bagi dunia.
Pantauan terakhir menyebutkan, di lokasi penambangan lain seperti kawasan Teluk Limau juga masih di garap oleh para penambang, walau sebenarnya pernah di razia oleh tim gabungan dan sekarang ramai kembali. (tim/red6)