Hal tersebut diharapkan oleh  Kepala Dinas Kesehatan Babel drg. Mulyono  saat workshop Kampanye Imunisasi MR bagi awak media massa yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada  Selasa (28/8/2018).

Kegiatan kampanye imunisasi Measles dan Rubella ini diikuti media massa Babel, LPPOM Babel, dan instansi terkait lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Babel Mulyono mengatakan pemberian imunisasi MR di Babel masih mencapai 15,3 persen, yang mana diharapkan capaiannya seharusnya 95 persen dari 360 ribu anak.

“Kampanye MR telah berlangsung mulai awal Agustus dan sekarang hampir satu bulan dan berbagai hal terjadi dan dinas kesehatan provinsi mencatat 15,3 persen untuk pencapaian imunisasi MR di Babel,”  ungkap Mulyono.

Mulyono menambahkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan,  seharusnya Bangka Belitung dalam pelaksanaan pemberian imunisasi campak dan rubella seharusnya mencapai 95 persen. Hal ini akibat dari tertundanya pelaksanaan di lapangan dan berbagai persoalan yang terjadi.

Kemudian Mulyono berharap melalui media massa yang ada di Bangka Belitung dapat menyampaikan informasi yang benar dan jelas sehingga kesimpang siuran pemberitaan yang slama ini terjadi dapat di luruskan dengan baik.

Sementara itu Direktur LPPOM MUI Babel Nardi Pratomo mengatakan sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 membolehkan (mubah) penggunaan vaksin campak dan rubella kepada anak saat ini karena vaksin sejenis yang halal dan suci belum ditemukan.

Nardi juga mengharapkan melalui media massa dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk melakukan pemberian vaksin campak dan rubella kepada anak anak mereka.

Sedangkan Tim Komunikasi UNICEF Indonesia Rizky Ika Syafitri mengatakan pemberian imuinisasi kepada anak merupakan hak anak dalam memberikan pencegahan terhadap serangan penyakit, sehingga melalui imunisasi dapat meningkatkan kebalan tubuh bagi anak sedini mungkin.

Rizky menyampaikan melalui informasi yang di sebarkan melalui media massa yang telah mengetahui kebenaran informasi akan meningkatkan pemahaman masyarakat atas pelaksanaan imunisasi campak dan rubella yang saat ini digencarkan oleh pemerintah.

Ditambahkan anggota Tim Komunikasi UNICEF Indonesia lainnya, Tomi Saputra mengatakan sekitar 57 ribu anak di dunia   terjangkit Campak dan Rubella  Indonesia negara ke-2 di dunia yang mana campak sebanyak 5700 kasus congenital rubella syndrom”( Ap/Red)

 

Sumber : Humas Pemrov Babel
Penulis  : Sentosa