PANGKALPINANG – Tanpa alasan yang jelas, Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, menolak pasien dalam keadaan darurat. Parahnya akibat penolakan itu, pasien atas nama Rahayu (18) yang datang hendak melahirkan tersebut terpaksa melahirkan di dalam mobil setelah ditolak RSBT sebelum sampai ke rumah sakit yang lain.
Hal ini bermula saat Rahayu hendak melahirkan dan menuju ke remah sakit, Setiba di RSBT, Perawat di bagian Kebidanan langsung menolak pasien itu padahal saat itu pasien sudah dalam keadaan darurat karena mengalami pendarahan.
Karena tak mendapatkan respon pihak RSBT, Keluarga pasien mengambil inisiatif untuk membawa Rahayu yang sedang merintih kesakitan ke Rumah Sakit Bhakti Wara (RSBW) Pangkalpinang, sayangnya sebelum sebelum tiba di RSBW, Rahayu melahirkan putranya di dalam mobil.
Kekecewaan diungkapkan Kakak Pasien, Dwi Prasetyo. Menurut Dwi, tindakan pihak RSBT sangat tidak manusiawi. āApa benar seperti ini pelayanan rumah sakit?. Ini benar-benar tak ada rasa kemanusiaan. Adik kami melahirkan di dalam mobil karena Rumah Sakit Bhakti Timah menolak pasien yang dalam keadaan darurat. Kami benar-benar kecewa dengan dengan pelayanan ini,ā ucap Dwi.
Karena itu, menurutnya, RSBT telah menerapkan pelayanan yang tidak baik terhadap masyarakat. Dia menegaskan, saat mereka datang, pegawai RSBT sama sekali tidak menanggapi pasien.
āMereka sama sekalo tidak tanggap dalam menanggapi pasien yang pada saat itu lagi urgent. Seharunya pihak rumah sakit memeriksa kondisi pasien yang pada saat itu lagi pendarahan tetapi ini ditolak dengan alasan rumah sakit penuh dan dialikan ke rumah sakit lain. Ini benar-benar pelayanan yang buruk,ā tegasnya.
Sementara itu Pihak Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) Pangkalpinang terlihat ketakutan saat dikonfirmasi wartawan, terkait penolakan pasien pendarahan yang akhirnya melahirkan di dalam mobil. RSBT memilih bungkam atas kejadian memilukan itu.
Kepala Bagian Humas dan Pemasaran Heri Amrianto, didampingi Staff Bidang Keperawatan, Masnun, saat ditemui mengatakan pihaknya tidak mau berkomentar. Katanya, RSBT harus mengkonfirmasi kronologis kejadian kepada pihak pasien dan petugas saat itu.
“Kami minta maaf, kami belum bisa berikan penjelasan. Ingin mengetahui kronologisnya seperti apa. Kami akan bertemu dengan keluarga pasien. Sementara hanya itu yang bisa kami sampaikan,” katanya. (rus)