Setelah dari lokasi Yanto, tim bergerak lagi dan menyusuri lahan yang sudah babak belur dengan lobang menganga yang digenangi air, sangat disayangkan hancurnya kawasan Hutan Lindung dan ekosistem yang ada didalamnya dibiarkan begitu saja oleh Aparat yang menjabat di Provinsi Bangka Belitung ini.
Dari kejauhan terdengar deru mesin alat berat yang beraktifitas, dan menarik rasa penasaran tim untuk mengetahui darimana asalnya.
Tak lama berselang, tampak dari jarak kurang dari 100 meter dan tertangkap kamera HP tim AWAM BABEl 3 tiang besi ( bom ) excavator berwarna kuning dan orange berada diatas timbunan tanah bekas galian yang masih dalam kawasan Hutan Lindung ( -2°33’35,556″S 106°41’38,538″E ).
Seorang laki-laki separuh baya yang terlihat membawa mesin robin dibelakang motor yang dikendarainya berhasil disapa dan bersedia diajak berbincang dengan awak media , dari mulutnya terkuak informasi perihal kegiatan tambang ilegal yang berada tak jauh dari tempat kami berdiri.
” Maaf pak, ni darimane ikak ni”, ( maaf pak Kalian dari mana , red ) tanya laki-laki yang mengaku bernama SN, belum sempat tim menjawab pertanyaannya SN pun kembali bertanya ” ikak ni Polisi ok ? ( kalian Polisi ya >.)