PANGKALPINANG, aspirasipos.com |– Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ziarah ke makam Residen Bangka Belitung dan pulau-pulau kecil disekitarnya, Masjarif Datok Bandaharo Lelo di Perkuburan Bukit Tani Area Pasar Pagi Kota Pangkalpinang, Sabtu (17/8/2024).
Masjarif Datok Bandaharo Lelo memiliki riwayat perjuangan yang sangat erat dengan perjuangan di Pulau Bangka dan pulau-pulau sekitarnya. Masjarif Datok Bandaharo Lelo lahir di Sukamenanti pada tanggal 10 Januari tahun 1900, wafat di Pangkalpinang sejak 28 Mei tahun 1949 lalu.
Akhmad Elvian, Ketua Tim Cagar Budaya Kota Pangkalpinang menerangkan bahwa Masjarif Datok Bandaharo Lelo merupakan orang yang berpengaruh besar di Keresidenan Bangka Belitung pada masa kependudukan Jepang dan masa awal-awal kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam catatan sejarah, Masjarif Datok Bandaharo Lelo memiliki peran yang sangat besar sebagai Ketua Chuo Sangikai (5 September 1943).
“Sebagai Redisen Bangka Belitung pada 12 Oktober 1945, sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah Bangka Belitung pada 3 September 1945. Terakhir sebagai Bangka Raad atau Dewan Bangka pada 11 November 1947”, jelasnya.
Akhmad Elvian menambahkan, peran penting lainnya ketika Belanda kembali berkuasa di Bangka Belitung pada Agresi Militer Belanda Pertama dan Agresi Militer Belanda Kedua.
Pj Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama yang menginisiasi ziarah ke makam Masjarif Datok Bandaharo Lelo tersebut meminta kepada semua pihak dan masyarakat Kota Pangkalpinang untuk menjaga dan melestarikan Makam Masjarif Datok Bandaharo Lelo. Pemerintah Kota Pangkalpinang akan merawat kembali makam yang terletak di sudut kanan perkuburan Bukit Tani tersebut.
“Mari kita jaga dan kita rawat, mengenang perjuangan sosok Masjarif Datok Bandaharo Lelo, pahlawan kita. Makam ini nanti akan dipasang Bendera Merah Putih pertanda makam seorang pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, kita akan terus berkoordinasi”, pungkasnya. (Ari)
Penulis: Ari/Seftia
editor: Ari/Dedy