KABAR UTAMAKILAS DAERAH

Wagub Berharap Keberadaan DMI Dapat Menyatukan Umat

PANGKALPINANG,,Aspirasipos.Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Periode 2017-2022 dikukuhkan dan dilantik oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat DMI, H. Syafrudin.

Pelantikan berlangsung di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Babel, di Pangkalpinang, Selasa (18/12/2018) siang.

Sejumlah pengurus yang dilantik diantaranya posisi ketua dijabat oleh Ustadz M Rasyid Ridho, Sekretaris H Suhardan dan Bendahara Zuriyat Ifada, serta dibantu para ketua bidang.

Ketua PW DMI Babel M Rasyid Ridho dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini jumlah masjid di Babel mencapai 920 buah dan 784 musholla. “Semuanya tidak ada yang terpapar paham radikalisme, insya Allah semuanya bersih,” ungkap Rasyid Ridho.

Menurutnya, saat ini, masjid-masjid di Babel terlihat indah dan megah, tinggal upaya memakmurkannya. Salah satu upaya yang dilakukan melalui kerja sama dengan perhimpunan remaja masjid dan BKPRMI. Sinergi ini diharapkan masjid makin bertambah makmur.

Selain itu, pihaknya juga sudah melaksanakan kegiatan subuh keliling (suling) setiap hari minggu dan kegiatan keagamaan bersama Gubernur dan Kapolda.

Dikatakan Rasyid, pihaknya mengapresiasi kebijakan Gubernur dan Kapolda yang mengeluarkan maklumat bahwa 15 menit sebelum waktu adzan para PNS muslim sudah harus berada di masjid utk melaksanakan ibadah sholat berjamaah.

Rasyid menambahkan, kalangan penceramah dan para khotib selalu membawakan ceramah yang damai dan menyejukan umat.

Di akhir laporannya, Rasyid menyebutkan, saat ini sudah terbentuk empat DMI di tingkat kabupaten/kota di Babel.

 

Sementara itu, Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah menyampaikan bahwa DMI merupakan wadah komunikasi umat dengan memanfaatkan masjid sebagai pusat kegiatan dan pembinaan umat.

Wagub berharap keberadaan organisasi DMI dapat menyatukan umat dalam mewujudkan Babel sebagai negeri bertabur barokah.

“Saya berpesan agar kepengurusan wilayah DMI Babel dapat mengemban tugas mulia secara amanah, terus memakmurkan masjid sebagaimana memakmurkan rumah tangga sendiri, sehingga Babel dijauhkan dari berbagai bencana,” ajak Wagub.

Abdul Fatah mengajak para pengurus masjid dan DMI untuk bersama-sama membangun manusia yang berakhlak masjid dan menyebarkan dakwah pendidikan serta mengembangkan ekonomi jamaah.

“Raihlah ridho dengan fastabiqul khairot, untuk meningkatkan rasa cinta terhadap masjid dan berupaya untuk terus memakmurkannya,” seru Wagub.

Waketum PP DMI Syafrudin dikesempatan sama mengatakan, sejalan dengan perkembangan masjid di Indonesia, mengalami kemajuan pesat diiringi dengan berkembangnya perjalanan peradaban Islam.

“Sekarang peradaban Islam mengalami kemajuan pesat, sehingga jumlah masjid semakin bertambah, tentu juga tidak lepas dengan pertambahan peradaban umat manusia,” ujarnya.

Terhadap perkembangan tersebut, diungkapkan Syafrudin, jumlah masjid di Indonesia mencapai sekitar 900 ribu masjid. Meski diakuinya, data tersebut belum akurat, mengingat pengelolaan masjid dilakukan langsung oleh umat dan bukan oleh pemerintah.

Kondisi ini, sambung dia, berbeda dengan negara muslim lainnya di dunia yang pembangunan dan pengelolaan masjid dilakukan oleh pemerintah. Sehingga untuk alokasi anggaran pembangunan maupun gaji pengurusnya diberikan oleh pemerintah.

“Hanya ada dua negara Islam yang pemerintahnya tidak secara langsung mengurus masjid yakni Indonesia dan Pakistan. Sedangkan negara muslim lainnya dikontrol dengan jaminan keuangan dan saleri,” jelasnya.

Syafrudin  bersyukur meskipun masjid di Indonesia tidak berada dalam pengawasan pemerintah, akan tetapi tidak pernah terjadi apa-apa di masjid.

Hal itu, menurutnya, karena peradaban Islam selalu dinamis melalui semangat ukhuwah islamiyah. Ia juga menyinggung adanya isu paham radikal yang lahir dari masjid. Isu tersebut menyeruak dari berbagai belahan dunia yang sengaja dialamatkan kepada agama Islam, dan dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan islamphobia.

Umat islam, lanjut dia, 90 lebih persen dengan ukhuwah islamiyah tapi ada saja islampolhobia tidak lahir dari dalam negeri kita, tapi dikembangkan isu-isu.

“Saya bantah keras tentang itu, bahwa tidak ada masjid (yang dijadikan) tempat paham radikal, karena masjid merupakan tempat suci, rumah Allah untuk umat beragama, beribadah,” tegasnya.

Kata dia, perkembangan teknologi ikut dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk lebih luas menyebarkan isu tersebut.

Menurutnya, tidak mungkin paham radikal disampaikan di masjid sebagai fasilitas umum dan terbuka bagi umat Islam. Karena hal itu akan mudah tercium dan teridentifikasi oleh aparat penegak hukum.

Dirinya berharap DMI dapat memberikan pencerahan kepada umat Islam dan para mubaligh untuk tidak khawatir terhadap berkembangnya isu tersebut. “Isu Islam radikal itu berasal dari oknum-oknum tertentu yg islamphobia, isunya digeneralisasi. Semoga Bangka Belitung tidak muncul isu seperti ini,” harap Syafrudin.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini juga mendorong PW DMI untuk memberikan kontribusi kepada daerah, sehingga Babel terus menjadi daerah yang damai serta bisa menjadi pioner bagi daerah lainnya dalam ukhuwah islamiyah.

Pelantikan PW DMI Babel dilakukan dengan membaca SK kepengurusan, pengucapan kata-kata pelantikan dan penyerahan bendera pataka.

Kegiatan bertema “Kita Wujudkan Akselerasi Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid” ini, ikut dihadiri Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, unsur Forkopimda, Sekda Babel, Yan Megawandi, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkup Pemprov Babel. (Ap/red).

Sumber: Humas Prov Babel
Penulis   : Lulus/Reza
Iklan

Related Posts

1 of 696